Form Biodata

Jumat, 03 Februari 2012

Sekilas tentang Denim

Kain denim merupakan kain yang terbuat dari bahan alam yaitu kapas atau populer disebut katun ( cotton ). Kain ini dibuat dari serat kapas yang dibuat kasar ditenun secara diagonal menggunakan tambahan bahan tertentu. Denim pada mulanya digunakan untuk keperluan pelayaran dan bukan untuk busana Ternyata celana dari denim ini banyak yang menyukai tidak hanya masyarakat Genoa melainkan juga warga Perancis. Dari sinilah penyebutan istilah jeans berasal. Masyarakat Perancis menamai celana dari denim buatan Genoa dengan nama Genes atau celana dari Genoa. Orang Inggris dan Amerika melafalkannya menjadi Jeans. Jadi jelaslah kain denim itu bahan untuk membuat celana yang dinamai Jeans atau di indonesia disebut Jins.
pewarnaan Indigo
Pewarnaan kain denim ada dua cara yaitu dengan pewarna Indigo ( cara tradisional ) untuk menghasilkan warna biru, dan cara pewarnaan Sulphur untuk menghasilkan warna non biru. Sekarang kain denim disamping murni katun juga bisa ditambah atau dicampur polyester, lycra, rayon dll. Busana jeans yang seperti sekarang Salah satu jenis pewarna yang paling tua di dunia ini yang bisa dilacak dari 10 tahun sebelum masehi dan masih digunakan sampai saat ini. Awalnya merupakan jenis pewarna yang dapat diekstrak dari tanaman indigofera, tetapi pada akhir abad 19, Adolf von Baeyer melakukan riset untuk membuat jenis pewarna yang sama yang dapat dicapai melalui proses sintesis kimiawi. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua jenis natural dan sintesis ini, bahkan ahli indigo pun tidak dapat melihat perbedaannya.
ke kain
Denim. Dry Denim ( Raw denim )
Raw
Raw/Dry denim adalah bahan denim yang belum mendapatkan post-treatment, dalam hal ini yaitu denim yang baru selesai dibuat langsung dijual. Hal yang dapat dilihat untuk membedakan bahan “raw” dengan yg tidak adalah bahan raw cenderung keras dan warnanya lebih gelap. Biasanya setiap vendor jeans akan memberikan info lebih lanjut mengenai raw atau tidaknya produk mereka.
Uniknya raw/dry denim adalah memudarnya warna dyenya seiring dengan frekuensi pemakain. Dan efek pemudaran natural inilah yang menjadi daya tarik bagi para denim afficianado. Lain dengan denim yg prewashed dimana efek memudarnya telah dibuat secara artificial dengan mesin2 dan bahan2 kimia, raw denim akan membentuk efek pemudarannya sesuai dengan bentuk tubuh dan aktivitas si pemakai. Untuk memfasilitasi proses ini, biasanya raw denim jarang dicuci (pada umumnya setelah 6 bulan pemakaian effektif baru dicuci).
stone washed jeans
pertama kali memperkenalkan stone washed jeans ke Amerika Serikat pada tahun 1982, dengan menggunakan jenis bahan kimia yang secara fisik dapat mengubah warna pada bahan jeans. membuat efek used/belel pada jeans. sistem penyempurnaan garment yang diaplikasikan untuk denim indigo, jeans, atau kain berat lainnya dengan pengerjaan menggunakan zat mineral yaitu batu apung.
acid wash jeans
Pada 1986, proses kimia yang disebut sebagai "acid wash" dan telah dipatenkan oleh Italian Candida Laundry Company dan dipromosikan oleh Rifle of Italia. Yang juga dikenal sebagai marble, frosted or ice wash. Nah, proses ini merupakan bentuk kimia pemutihan yang merusak warna serat dan bahan dan menyebabkan pemudaran dan pemutihan. biasanya dipakai untuk bhn jeans utk membuat efek pudar yg tdk merata.
Distress / Washed / Pre-washed
Proses untuk membuat jeans memiliki efek sudah dipakai sebelumnya. Bisa berupa bentuk-bentuk lobang kecil, robek-robek, atau paling minimum warna garis-garis muda dan efek ‘denim bleed’.
Honeycomb / Whiskers
Efek yang didapatkan ketika bahan denim yang keras terlipat di bagian tertentu seperti bagian belakang lutut dan paha bagian atas. lipatan-lipatan ini akan membentuk seperti sebuah pattern.
Garment wash (De-sizing)
yaitu proses menghilangkan kanji pada benang lusi tanpa menimbulkan crease mark pada garment
anda dengan corak indigo yang diinginkan (dark or pale shade) dengan menggunakan alpha-amylase enzyme (Enzymatic Desizing).
TessDalyDenim468 Silicon washed,
system penyempurnaan garment yang sangat cocok untuk pelapisan semua jenis kain termasuk kain tenun dan Finishing touch Produk ini bertujuan untuk memperbaiki pegangan kain menjadi lebih lembut, kenyal, halus dan hydrophobic tanpa menimbulkan efek kekuning-kuningan pada garment anda.
Bio-Stone washed (Enzyme Washed)
yaitu proses penyempurnaan garment dengan menggunakan enzyme cellulase yang menghasilkan efek stone wash (abrasive effect) atau menghilangkan bulu (anti pilling) pada garment.
Bleaching,
proses menghilangkan atau mengurangi warna indigo ataupun zat warna lain dengan tingkat keputihan garment yang dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen.
Laccase enzyme washed,
system penyempurnaan bertujuan untuk mengurangi zat warna indigo seperti halnya bleaching akan
tetapi meghasilkan warna keabu-abuan.
Sand-washed/Ice-washed/Acid-washed,
system finishing garment kering dengan menggunakan reduktor/oksidator dengan media batu apung yang bertujuan untuk mereduksi zat warna seperti halnya bleaching tetapi efeknya khas.
Irregular Washed,
proses dengan effect seperti halnya sandwashed tetapi tidak menggunakan media batu apung sehingga
Finishing touch: satisfaction, hasil washed dapat diaplikasikan untuk kain-kain tipis seperti kemeja poplin,jersey dll.
Wrinkled garment,
proses bertujuan untuk menghasilkan effect kerut-kerut pada garment.
Discharge finish,
penyempurnaan kering bertujuan merusak zat warna ataupun serat, yang terdiri dari
Sand blast,
penyempurnaan kering dengan cara menyemprotkan pasir bertekanan tinggi untuk
menghasilkan efek abrasi yang kontras dan terlihat usang. • Scraping, penyempurnaan hand made bertujuan untuk mengikis indigo pada jeans.
Grinding,
Penyempurnaan bertujuan untuk merusak serat agar terlihat usang.

from : Slamet Subekhi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar